Friday, August 3, 2018

Ekonomi Makro "Perilaku Konsumen"




Konsumen adalah pembeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan, oleh karena itu kita perlu memahami perilaku konsumen karena perilaku konsumen itu akan mempengaruhi hasil usaha perusahaan melalui permintaan yang diciptakannya. Permintaan konsumen itu didukung oleh pendapatan konsumen yang sekaligus merupakan kendala atau batasan kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
Konsumen dianggap mengkonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara terus-menerus akan semakin berkurang. Dalam hal ini kepuasan total konsumen akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya barang yang dikonsumsi, walaupun kepuasan tambahan yang diperoleh konsumen semakin menurun dengan semakin banyaknya barang yang dikonsumsi.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.


1.      Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
2.      Apa saja faktor internal yang mempengaruhi pembelian?
3.      Masalah apa saja yang dialami oleh konsumen?
4.      Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?

1        Mengetahui definisi perilaku konsumen menurut para ahli.
2.      Mengetahui factor internal yang mempengaruhi pembelian.
3.      Mengetahui dan diharapkan dapat menganalisa masalah yang dialami oleh para konsumen.
4.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.




      Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
      Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.
Berikut adalah beberapa definisi perilaku konsumen menurut para ahli:
a.       Menurut Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.
b.      Menurut Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses pembelian.
c.       Menurut Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
Perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2:
1.      Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya.
Ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
a.       Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
b.      Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
c.       Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
d.      Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
2.      Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan.
Ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
a.       Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
b.      Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
c.       Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
a.       Motivasi (motivation)
Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan yang tumbuh di dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
b.      Persepsi (perception)
Persepsi adalah hasil penjelasan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalaman-Nya terhadap rangsangan tersebut.
c.       Pembentukan Sikap (attitude formation)
Pembentukan sikap adalah sebuah nilai yang ada di dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka terhadap seseorang akan suatu hal.
d.      Integras (integration)
Integrasi adalah kesamaan antara sikap dan tindakan, integritas merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli, sedangkan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang agar tidak membeli produk tersebut.
        Sebagai produsen atau penjual barang dan jasa, maka Anda perlu mengetahui cara-cara mengenali masalah konsumen. Hal ini diperlukan agar masalah yang dialami oleh konsumen tersebut dapat Anda ubah menjadi sebuah peluang. Jika Anda dapat memperbaiki kekurangan penjualan atau mengetahui hal apa yang sering menjadi masalah konsumen, maka hal tersebut akan menjadi perbaikan bagi penjualan dan bisnis Anda.
        Berikut terdapat beberapa tips agar dapat mengenali masalah konsumen:
1.       Jadilah Pelanggan
Melihat sisi dari seorang pelanggan, tidak selalu menjadi sisi seorang penjual. Misalkan, pergi ke pusat perbelanjaan, tentu secara otomatis harus menempatkan diri sebagai konsumen. Hal apa saja yang ditemui di pusat perbelanjaan tersebut yang dianggap merupakan suatu kekurangan. Misalnya tentang pelayanan pegawai yang kurang tanggap atau kurang ramah, ketersediaan produk, kualitas produk, dan lain sebagainya. Dari situ akan dapat mengetahui dan belajar tentang masalah-masalah yang sering dialami oleh konsumen.
2.      Amati Sekeliling Konsumen dan Kompetitor
Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah mengamati lingkungan dan keadaan di sekeliling konsumen maupun kompetitor bisnis Anda. Dengan mengamati bisnis yang hampir mirip atau serupa dengan bisnis Anda, maka Anda dapat melihat kekurangan-kekurangan yang mungkin dapat terjadi pada sektor bisnis tersebut. Sehingga Anda dapat dengan cepat melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan pada bisnis Anda.
3.      Menambah Kenalan dan Membuka Pemikiran
Menambah kenalan dan jaringan pertemanan adalah hal yang sangat positif bagi Anda dan bisnis Anda. Selain menambah relasi, partner kerja, juga dapat menambah networking atau jaringan bagi bisnis Anda. Dalam memulai perkenalan yang baru, usahakan untuk tidak mengatakan hal-hal yang negatif seperti menyinggung perasaan lawan bicara, berbicara sombong dan egois, mengatakan hal-hal yang menyangkut SARA, dan lain sebagainya. Pembicaraan dalam perkenalan baru hendaknya memiliki hal-hal yang positif seperti kalimat-kalimat yang mendukung dan tidak merendahkan lawan bicara.
4.      Bertanya Langsung Masalah yang Dihadapi oleh Pelanggan
Tidak ada salahnya bertanya kepada pelanggan lain tentang pandangannya mengenai bisnis Anda. Anda dapat memulai sebuah perkenalan dengan pelanggan yang lainnya dengan cara menanyakan hal-hal yang ringan terlebih dahulu, seperti sapaan, kalimat basa-basi, dan lain sebagainya. Kemudian Anda juga dapat meminta masukan atau pendapat mengenai bisnis yang Anda jalankan, sehingga Anda dapat mengetahui apa saja keluhan atau masalah yang sering dialami oleh para konsumen.

 2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
        Menurut Kotler dan Amstrong (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli antara lain budaya, sosial, pribadi, psikologis, lingkungan, dan bauran pemasaran dijelaskan berikut ini:
a.      Faktor Budaya
1)      Budaya (culture) adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya, dan pengaruh budaya pada perilaku pembelian sangat beraneka ragam di tiap negara. Kegagalan menyesuaikan pada perbedaan-perbedaan ini dapat mengakibatkan pemasaran yang tidak efektif atau kesalahan-kesalahan yang memalukan.
2)      Subkebudayaan (subculture) adalah sekelompok orang dengan sistem nilai bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
3)      Kelas sosial merupakan bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
b.      Faktor Sosial
1)      Kelompok (group). Kelompok merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu maupun bersama. Beberapa di antaranya adalah kelompok primer yang memiliki interaksi reguler tetapi informal seperti keluarga, teman-teman, tetangga, dan rekan sekerja. Dan kelompok sekunder mencakup organisasi-organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi professional, dan serikat buruh.
2)      Keluarga. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan pengaruh tersebut telah diteliti secara ekstensif.
3)      Peran dan Status. Seseorang merupakan anggota berbagai kelompok baik itu keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditetapkan baik lewat perannya maupun statusnya dalam organisasi tersebut. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
c.       Faktor Pribadi
Yang termasuk pada faktor pribadi adalah sebagai berikut:
1)      Umur dan Tahap Siklus Hidup. Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama hidup mereka berhubungan dengan usia
2)      Pekerjaan. Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
3)       Situasi Ekonomi. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produknya. Pemasar barang yang peka terhadap pendapatan (income-sensitive goods) mengamati tren pendapatan, tabungan pribadi dan tingkat bunga.
4)       Gaya Hidup (lifestyle). Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya.
5)      Kepribadian dan Konsep Diri. Kepribadian (personality) adalah karakteristik psikologis yang unik, yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan menetap (lasting) terhadap lingkungan seseorang. Kepribadian biasanya diuraikan berdasarkan sifat-sifat seseorang seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan agresivitas. Konsep berhubungan dengan kepribadian, konsep diri seseorang (juga disebut citra diri/self-image).
d.      Faktor Psikologi
Pilihan-pilihan seseorang membeli dipengaruhi oleh faktor psikologi, seperti:
1)      Motivasi. Motif (dorongan) merupakan suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.
2)      Persepsi (perception). Persepsi merupakan proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
3)      Pembelajaran (learning). Pembelajaran menggambarkan perubahan pada perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Proses belajar berlangsung melalui drive (dorongan), stimuli (rangsangan), cues (petunjuk), responses (tanggapan), dan reinforcement (penguatan), yang saling mempengaruhi.
4)      Keyakinan dan Sikap. Keyakinan merupakan pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu. Dan sikap merupakan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.
e.       Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan terdiri atas lingkungan ekonomi, teknologi, politik dan budaya. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1)      Lingkungan Ekonomi.
Lingkngan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli konsumen. Daya beli keseluruhan merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, harga, tabungan dan kredit yang tersedia.
2)      Lingkungan Teknologi (Technological Environment)
Lingkungan teknologi yaitu kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi baru untuk membuat produk dan kesempatan pasar baru. Akan tetapi setiap teknologi baru menggantikan teknologi yang lebih tua.
3)      Lingkungan Politik (Political Environment)
Keputusan pemasaran sangat kuat dipengaruhi oleh perkembangan politik. Lingkungan politik (political environment) terdiri dari hukum, agen, pemerintah, dan kelompok-kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi organisasi dan individu yang bermacam-macam pada sebuah masyarakat.
4)      Lingkungan Budaya (Cultural Environment)
Lingkungan budaya (cultural environment) dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang mempengaruhi nilai-nilai dasar, persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat. Ciri budaya yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah perlindungan nilai-nilai budaya dan pergeseran nilai-nilai budaya tingkat kedua.
f.        Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
        Menurut Kotler (2000) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang digunakan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Kiat yang ada pada bauran pemasaran terdiri dari empat faktor yang disebut 4P; produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi. Hubungan dari bauran pemasaran terhadap keputusan membeli sangat erat karena konsumen melihat dari bauran pemasaran yang ditawarkan oleh perusahaan.

2.1.5   Tips Termudah Mengenali Perilaku Konsumen
        Cara mudah untuk dapat mengidentifikasi perilaku konsumen. Pengenalan ini dapat dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelian oleh konsumen. Empat cara ini juga sering dilakukan oleh para pelaku usaha di masa lalu yang kini terbukti telah sukses dalam mengenali perilaku konsumen. Berikut ini adalah cara-cara tersebut :
1.       Membaca Buku
        Membaca buku seringkali dilakukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan spesifik mengenai suatu hal. Usahakan Anda menjadi perpustakaan berjalan, yaitu seseorang yang mengetahui segala hal dan segala informasi terkait passion Anda.
2.       Menjelajahi Internet
        Internet akan semakin mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi. Semakin berkembang kemajuan teknologi juga akan semakin mempermudah seseorang untuk mendapatkan pengetahuan.
3.       Interaksi Langsung ke Konsumen
        Tidak ada salahnya bertanya langsung kepada konsumen yang lain ketika melakukan proses pembelian, saling berkonsultasi dan mendapatkan masukan dari kedua belah pihak, baik dari penjual maupun pembeli yang lain.
4.       Berkomunikasi dan Memperkenalkan Diri
        Pelaku pasar adalah penjual dan pembeli, maka dari itu biasanya seseorang yang akan melakukan pembelian akan lebih sering berkomunikasi, bertanya, dan aktif untuk mencari tahu.


3.1 Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya faktor budaya, social, psikologis, dan faktor lingkungan. Keterkaitan perusahaan/produsen sangatlah erat. Produsen memiliki ketergantungan terhadap prilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas penjualan. Proses pengamatan produsen terhadap prilaku konsumen akan memberikan hasil yang menentukan strategi pemasaran. Inilah alasan mengapa produsen perlu mengamati prilaku produsen. Dalam memutuskan suatu pembelian, ada beberapa tahap yang dilakukan konsumen, diantaranya pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternative dan keputusan pembelian.


DAFTAR PUSTAKA

http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen. Diakses oleh Hasan Gaus, pada tanggal 12-03-2018 pukul: 20:00 WIB
https://alihamdan.id/perilaku-konsumen/. Diakses oleh Hasan Gaus, pada tanggal 12-03-2018 pukul: 20:15 WIB
digilib.unila.ac.id/215/9/BAB%202.pdf. Diakses oleh Hasan Gaus, pada tanggal 12-03-2018 pukul: 20:30 WIB
Suparmoko, M, dkk. 2014. Pokok-Pokok Ekonomika. Jakarta. In Media.

No comments:

Post a Comment

Macam-Macam Surat Berharga

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang   Dalam dunia perdagangan  kemungkinan pembayaran dengan uang tunai akan memiliki banyak ...