Konsumen
adalah pembeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan, oleh karena itu kita
perlu memahami perilaku konsumen karena perilaku konsumen itu akan mempengaruhi
hasil usaha perusahaan melalui permintaan yang diciptakannya. Permintaan
konsumen itu didukung oleh pendapatan konsumen yang sekaligus merupakan kendala
atau batasan kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
Konsumen
dianggap mengkonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal
dan tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan konsumsi suatu barang secara
terus-menerus akan semakin berkurang. Dalam hal ini kepuasan total konsumen
akan semakin meningkat dengan semakin banyaknya barang yang dikonsumsi,
walaupun kepuasan tambahan yang diperoleh konsumen semakin menurun dengan
semakin banyaknya barang yang dikonsumsi.
Perilaku
konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan
pembelian. Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas
produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk
tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu
untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga
suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen
tersebut akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut.
Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti
melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.
1. Apa
yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
2. Apa
saja faktor internal yang mempengaruhi pembelian?
3. Masalah
apa saja yang dialami oleh konsumen?
4. Faktor
apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen?
1
Mengetahui definisi
perilaku konsumen menurut para ahli.
2. Mengetahui
factor internal yang mempengaruhi pembelian.
3. Mengetahui
dan diharapkan dapat menganalisa masalah yang dialami oleh para konsumen.
4. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen.
Perilaku konsumen
merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat
itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian,
penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang
mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai
kualitas produk, juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga
suatu produk tidak terlalu tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama
membutuhkan waktu untuk memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen.
Namun jika harga suatu barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau
mahal, maka konsumen tersebut akan memberikan effort lebih terhadap
barang tersebut. Pembeli tersebut akan semakin lama melakukan perilaku
konsumen, seperti melihat, menanyakan, mengevaluasi, dan mempertimbangkan.
Berikut adalah beberapa
definisi perilaku konsumen menurut para ahli:
a.
Menurut
Engel, Blackwell dan Miniard
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan produk dan
jasa, termasuk didalamnya adalah proses keputusan yang mengawali serta
mengikuti tindakan pembelian tersebut. Tindakan tersebut adalah terlibat secara
langsung dalam proses memperoleh, mengkonsumsi bahkan membuang atau tidak jadi
menggunakan suatu produk atau jasa tersebut.
b.
Menurut
Mowen
Perilaku konsumen merupakan aktivitas ketika seseorang
mendapatkan, mengkonsumsi atau membuang barang atau jasa pada saat proses
pembelian.
c.
Menurut
Schiffman dan Kanuk
Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui
oleh seorang pembeli dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi serta
bertindak pada konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan seseorang tersebut.
Perilaku konsumen secara umum dibagi
menjadi 2:
1. Perilaku
Konsumen yang bersifat Rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam
pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara
umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta
daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya.
Ciri-ciri
dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
a. Konsumen
memilih barang berdasarkan kebutuhan
b.
Barang yang dipilih konsumen
memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
c.
Konsumen memilih barang yang
mutunya terjamin
d.
Konsumen memilih barang yang
harganya sesuai dengan kemampuan konsumen
2. Perilaku
Konsumen yang bersifat Irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk
oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan
aspek kebutuhan atau kepentingan.
Ciri-ciri
Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:
a. Konsumen
sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
b. Konsumen
memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
c. Konsumen
memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise
a.
Motivasi (motivation)
Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan
yang tumbuh di dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
b.
Persepsi (perception)
Persepsi adalah hasil penjelasan seseorang
terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan
pengalaman-Nya terhadap rangsangan tersebut.
c.
Pembentukan Sikap (attitude
formation)
Pembentukan sikap adalah sebuah nilai yang ada
di dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka terhadap
seseorang akan suatu hal.
d.
Integras (integration)
Integrasi adalah kesamaan antara sikap dan
tindakan, integritas merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka
akan mendorong seseorang untuk membeli, sedangkan perasaan tidak suka akan
membulatkan tekad seseorang agar tidak membeli produk tersebut.
Sebagai
produsen atau penjual barang dan jasa, maka Anda perlu mengetahui cara-cara
mengenali masalah konsumen. Hal ini diperlukan agar masalah yang dialami oleh
konsumen tersebut dapat Anda ubah menjadi sebuah peluang. Jika Anda dapat
memperbaiki kekurangan penjualan atau mengetahui hal apa yang sering menjadi
masalah konsumen, maka hal tersebut akan menjadi perbaikan bagi penjualan dan
bisnis Anda.
Berikut
terdapat beberapa tips agar dapat mengenali masalah konsumen:
1. Jadilah
Pelanggan
Melihat
sisi dari seorang pelanggan, tidak selalu menjadi sisi seorang penjual.
Misalkan, pergi ke pusat perbelanjaan, tentu secara otomatis harus menempatkan
diri sebagai konsumen. Hal apa saja yang ditemui di pusat perbelanjaan tersebut
yang dianggap merupakan suatu kekurangan. Misalnya tentang pelayanan pegawai
yang kurang tanggap atau kurang ramah, ketersediaan produk, kualitas produk,
dan lain sebagainya. Dari situ akan dapat mengetahui dan belajar tentang
masalah-masalah yang sering dialami oleh konsumen.
2. Amati
Sekeliling Konsumen dan Kompetitor
Hal
lain yang dapat Anda lakukan adalah mengamati lingkungan dan keadaan di
sekeliling konsumen maupun kompetitor bisnis Anda. Dengan mengamati bisnis yang
hampir mirip atau serupa dengan bisnis Anda, maka Anda dapat melihat kekurangan-kekurangan
yang mungkin dapat terjadi pada sektor bisnis tersebut. Sehingga Anda dapat
dengan cepat melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan pada bisnis Anda.
3. Menambah
Kenalan dan Membuka Pemikiran
Menambah
kenalan dan jaringan pertemanan adalah hal yang sangat positif bagi Anda dan
bisnis Anda. Selain menambah relasi, partner kerja, juga dapat menambah networking
atau jaringan bagi bisnis Anda. Dalam memulai perkenalan yang baru, usahakan
untuk tidak mengatakan hal-hal yang negatif seperti menyinggung perasaan lawan
bicara, berbicara sombong dan egois, mengatakan hal-hal yang menyangkut SARA,
dan lain sebagainya. Pembicaraan dalam perkenalan baru hendaknya memiliki
hal-hal yang positif seperti kalimat-kalimat yang mendukung dan tidak merendahkan
lawan bicara.
4. Bertanya
Langsung Masalah yang Dihadapi oleh Pelanggan
Tidak
ada salahnya bertanya kepada pelanggan lain tentang pandangannya mengenai
bisnis Anda. Anda dapat memulai sebuah perkenalan dengan pelanggan yang lainnya
dengan cara menanyakan hal-hal yang ringan terlebih dahulu, seperti sapaan,
kalimat basa-basi, dan lain sebagainya. Kemudian Anda juga dapat meminta
masukan atau pendapat mengenai bisnis yang Anda jalankan, sehingga Anda dapat
mengetahui apa saja keluhan atau masalah yang sering dialami oleh para
konsumen.
2.1.4
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut
Kotler dan Amstrong (2001), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membeli antara lain budaya, sosial, pribadi, psikologis, lingkungan, dan
bauran pemasaran dijelaskan berikut ini:
a. Faktor Budaya
1)
Budaya (culture)
adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang
dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting
lainnya. Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya, dan pengaruh budaya
pada perilaku pembelian sangat beraneka ragam di tiap negara. Kegagalan
menyesuaikan pada perbedaan-perbedaan ini dapat mengakibatkan pemasaran yang
tidak efektif atau kesalahan-kesalahan yang memalukan.
2) Subkebudayaan (subculture)
adalah sekelompok orang dengan sistem nilai bersama berdasarkan pengalaman dan
situasi hidup yang sama. Subkebudayaan meliputi kewarganegaraan, agama,
kelompok ras, dan daerah geografis.
3) Kelas sosial merupakan bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen
dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya memiliki nilai-nilai, kepentingan dan
perilaku yang sama.
b. Faktor Sosial
1)
Kelompok (group).
Kelompok merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai
sasaran individu maupun bersama. Beberapa di antaranya adalah kelompok primer
yang memiliki interaksi reguler tetapi informal seperti keluarga, teman-teman,
tetangga, dan rekan sekerja. Dan kelompok sekunder mencakup
organisasi-organisasi seperti kelompok keagamaan, asosiasi professional, dan
serikat buruh.
2)
Keluarga. Keluarga adalah
organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan
pengaruh tersebut telah diteliti secara ekstensif.
3) Peran dan Status. Seseorang merupakan anggota berbagai kelompok baik
itu keluarga, klub, maupun organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok
dapat ditetapkan baik lewat perannya maupun statusnya dalam organisasi
tersebut. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
Yang
termasuk pada faktor pribadi adalah sebagai berikut:
1)
Umur dan Tahap Siklus
Hidup. Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama hidup mereka
berhubungan dengan usia
2)
Pekerjaan. Pekerjaan
seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
3)
Situasi Ekonomi. Situasi ekonomi seseorang
akan mempengaruhi pilihan produknya. Pemasar barang yang peka terhadap
pendapatan (income-sensitive goods) mengamati tren pendapatan, tabungan
pribadi dan tingkat bunga.
4)
Gaya Hidup (lifestyle). Gaya hidup (lifestyle)
adalah pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dalam kegiatan,
minat, dan pendapat-pendapatnya.
5)
Kepribadian dan Konsep
Diri. Kepribadian (personality) adalah karakteristik psikologis yang
unik, yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan menetap (lasting)
terhadap lingkungan seseorang. Kepribadian biasanya diuraikan berdasarkan
sifat-sifat seseorang seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan
bersosialisasi, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan
agresivitas. Konsep berhubungan dengan kepribadian, konsep diri seseorang (juga
disebut citra diri/self-image).
d. Faktor Psikologi
Pilihan-pilihan seseorang membeli dipengaruhi
oleh faktor psikologi, seperti:
1)
Motivasi. Motif
(dorongan) merupakan suatu kebutuhan yang secara cukup dirangsang untuk membuat
seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.
2)
Persepsi (perception).
Persepsi merupakan proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti
mengenai dunia.
3)
Pembelajaran (learning).
Pembelajaran menggambarkan perubahan pada perilaku individu yang muncul dari
pengalaman. Proses belajar berlangsung melalui drive (dorongan), stimuli
(rangsangan), cues (petunjuk), responses (tanggapan), dan reinforcement
(penguatan), yang saling mempengaruhi.
4)
Keyakinan dan Sikap.
Keyakinan merupakan pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu. Dan sikap
merupakan evaluasi, perasaan, dan kecenderungan seseorang terhadap suatu objek
atau gagasan.
e. Faktor Lingkungan
Faktor
lingkungan terdiri atas lingkungan ekonomi, teknologi, politik dan budaya.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
1) Lingkungan
Ekonomi.
Lingkngan ekonomi terdiri dari faktor-faktor
yang mempengaruhi daya beli dan pola membeli konsumen. Daya beli keseluruhan
merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, harga, tabungan dan kredit yang
tersedia.
2) Lingkungan
Teknologi (Technological Environment)
Lingkungan teknologi yaitu kekuatan-kekuatan
yang menciptakan teknologi baru untuk membuat produk dan kesempatan pasar baru.
Akan tetapi setiap teknologi baru menggantikan teknologi yang lebih tua.
3) Lingkungan
Politik (Political Environment)
Keputusan pemasaran sangat kuat dipengaruhi
oleh perkembangan politik. Lingkungan politik (political environment)
terdiri dari hukum, agen, pemerintah, dan kelompok-kelompok penekan yang
mempengaruhi dan membatasi organisasi dan individu yang bermacam-macam pada
sebuah masyarakat.
4) Lingkungan
Budaya (Cultural Environment)
Lingkungan budaya (cultural environment)
dibentuk oleh lembaga-lembaga dan kekuatan-kekuatan lain yang mempengaruhi
nilai-nilai dasar, persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat. Ciri budaya
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran adalah perlindungan
nilai-nilai budaya dan pergeseran nilai-nilai budaya tingkat kedua.
f.
Bauran
Pemasaran (Marketing Mix)
Menurut
Kotler (2000) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah kiat pemasaran yang
digunakan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran. Kiat yang
ada pada bauran pemasaran terdiri dari empat faktor yang disebut 4P; produk,
harga, tempat/distribusi, dan promosi. Hubungan dari bauran pemasaran terhadap
keputusan membeli sangat erat karena konsumen melihat dari bauran pemasaran
yang ditawarkan oleh perusahaan.
2.1.5
Tips Termudah Mengenali Perilaku Konsumen
Cara mudah
untuk dapat mengidentifikasi perilaku konsumen. Pengenalan ini dapat dilakukan
sebelum dan sesudah proses pembelian oleh konsumen. Empat cara ini juga sering
dilakukan oleh para pelaku usaha di masa lalu yang kini terbukti telah sukses
dalam mengenali perilaku konsumen. Berikut ini adalah cara-cara tersebut :
1.
Membaca Buku
Membaca
buku seringkali dilakukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan spesifik
mengenai suatu hal. Usahakan Anda menjadi perpustakaan berjalan, yaitu
seseorang yang mengetahui segala hal dan segala informasi terkait passion Anda.
2.
Menjelajahi Internet
Internet
akan semakin mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi. Semakin
berkembang kemajuan teknologi juga akan semakin mempermudah seseorang untuk
mendapatkan pengetahuan.
3.
Interaksi Langsung ke
Konsumen
Tidak ada salahnya bertanya langsung kepada
konsumen yang lain ketika melakukan proses pembelian, saling berkonsultasi dan
mendapatkan masukan dari kedua belah pihak, baik dari penjual maupun pembeli
yang lain.
4.
Berkomunikasi dan
Memperkenalkan Diri
Pelaku
pasar adalah penjual dan pembeli, maka dari itu biasanya seseorang yang akan
melakukan pembelian akan lebih sering berkomunikasi, bertanya, dan aktif untuk
mencari tahu.
3.1 Kesimpulan
Perilaku
konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu
yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan,
atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa. Banyak faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen, diantaranya faktor budaya, social, psikologis, dan faktor
lingkungan. Keterkaitan perusahaan/produsen sangatlah erat. Produsen memiliki
ketergantungan terhadap prilaku konsumen yang mempengaruhi efektifitas
penjualan. Proses pengamatan produsen terhadap prilaku konsumen akan memberikan
hasil yang menentukan strategi pemasaran. Inilah alasan mengapa produsen perlu
mengamati prilaku produsen. Dalam memutuskan suatu pembelian, ada beberapa
tahap yang dilakukan konsumen, diantaranya pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternative dan keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
http://ciputrauceo.net/blog/2015/6/11/perilaku-konsumen.
Diakses oleh Hasan Gaus, pada tanggal 12-03-2018 pukul: 20:00 WIB
https://alihamdan.id/perilaku-konsumen/.
Diakses oleh Hasan Gaus, pada tanggal 12-03-2018 pukul: 20:15 WIB
digilib.unila.ac.id/215/9/BAB%202.pdf.
Diakses oleh Hasan Gaus, pada tanggal
12-03-2018 pukul: 20:30 WIB
Suparmoko, M, dkk.
2014. Pokok-Pokok Ekonomika. Jakarta. In Media.
No comments:
Post a Comment